Maling Burung Pleci Di Ajibarang Merupakan Residivis

BANYUMAS - Pelaku DS (32) warga Ajibarang, Diduga telah melakukan Pencurian Burung Pleci Bernilai Jutaan Rupiah, Dibekuk Unit Reskrim Polsek Ajibarang. kasus tersebut merupakan termasuk tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang terjadi pada hari Sabtu malam (05/02/2022).

Sementara korban bernama Tohirin (29) laki-laki warga Desa Karangbawang Ajibarang. korban yang saat itu belum tidur mengecek burung pleci yang berada dalam sangkar dan digantung di teras depan rumah namun didapati oleh korban sudah tidak ada. 

Baca juga: Istaka Karya Dinyatakan Pailit, Rudi Hartono: Bubarkan Perusahaan BUMN Beban Negara

Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, S.I.K., M.H., melalui Kasat Reskrim Kompol Berry, S.T., S.I.K., mengatakan selanjutnya pada hari Senin (07/02/2022) saksi Supraptono dan saksi Yoga berusaha mencari di pasar burung Ajibarang dan mencari tahu di komunitas burung namun tidak ketemu. Korban yang mengalami kerugian sebesar 4.500.000, - (empat juta lima ratus ribu rupiah) ini kemudian melaporkannya ke Polsek Ajibarang.

Setelah menerima laporan, selanjutnya unit Reskrim Polsek Ajibarang melakukan penyelidikan dengan sasaran DS dimana yang bersangkutan telah selesai menjalani hukuman terkait pencurian burung di wilayah Polsek Ajibarang pada tahun 2020. 

Baca juga: Tidak Betah Dua Santri di Banyumas Kabur, Sempat Ngaku Korban Penculikan, Polisi Berhasil Ungkap

"Saat dilakukan interogasi, DS yang awalnya tidak mengaku kemudian mengakui perbuatannya telah mengambil 1 ekor burung pleci berikut sangkarnya dan telah di jual kepada seorang laki laki tidak dikenal melalui media sosial (facebook) DS kenudian kami amankan", Ungkapnya,  Rabu (09/02/2022)

Saat ini DS kami amankan di Mapolresta Banyumas guna proses hukum lebih lanjut. Dari tangan DS diamankan pula barang bukti berupa satu buah kandang burung dalam kondisi hancur dan satu unit sepeda motor Yamaha RXS berikut STNK. 

Baca juga: Rudi Hartono Minta Pemerintah Tindak Tegas Perusahaan BUMN yang Masih Merugi

"DS dijerat dengan Pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun penjara", imbuhnya. 

(N.Son/***)

Baca juga: HMI MPO dan YKMI Dorong Pemerintah Prioritaskan Vaksin Halal